Kondisi jembatan Sei. Rakyat kecamatan Panai Tengah Labuhanbatu yang tak pernah mendapat perawatan dan perhatian dari Pemerintah kembali menelan korban jiwa. Sebelumnya, seorang bocah bersama ibunya melintas dijembatan itu terperosok kedalam lubang badan jalan jembatan yang terbuat dari kayu.
Bocah berumur 5 tahun itu masuk kedalam sungai barumun yang menanti
dibawah jembatan tersebut. Pada Rabu pagi, (2/4) sekitar pukul 6.30
Wib, jembatan yang menghubungka 2 kecamatan di daerah pantai itu,
kecamatan Panai Tengah dan Panai Hulu kembali menelan korban jiwa kali
ini seorang pelajar menegah pertama.
Informasi dihimpun Harian Orbit dilokasi kejadian, korban merupakan salah seorang pelajar wanita SMP N 2 Panai Hulu warga desa Sei. Rakyat. saat kejadian korban diketahui bernama Tri Astuti yang duduk di kelas VIII itu melintas jembatan bersama temannya menuju sekolah.
Menurut warga yang mengaku melihat peristiwa naas itu, korban turun dari sepeda motor yang dikenderai temannya, keadaan jembatan saat peristiwa naas itu dipenuhi truk pengangkut sawit yang terperosok kedalam lobang yang ada di lantai badan jalan jembatan.
"korban mungkin menginjak lantai jembatan yang tidak berpaku dan badannya terperosok kedalam lobang langsung jatuh kedalam sungai yang ada dibawah jembatan, lobang tempat korban jatuh persis disamping truk pengangkut sawit yang juga terperosok lobang"ujar warga itu.
Dikatakannya, saat korban jatuh kedalam sungai barumun, salah seorang warga sempat melakukan pertolongan dengan memasuki sungai, namun korban tak sempat diraih warga itu, korban pelajar SMP N2 itu sudah tenggelam.
"korban sempat 3 kali timbul di dalam air sungai, hanya berjarak 5 meter dari warga yang akan menolong korban kembali tenggelam dan tak timbul lagi dan dipastikan korban sudah tewas sampai saat ini jasad korban belum ditemukan"ucap warga tersebut.
Menanggapi kondisi jembatan Sungai Rakyat yang sudah tidak layak digunakan sebagai sarana transportasi masyarakat dan banyak menelan korban jiiwa itu, Jhoni Tarigan ketua Komite SMPN 2 Panai Hulu menyangkan sikap instansi terkait yang tak peduli pada kondisi jembatan.
"apa harus seluruh pelajar SMP N 2 menjadi korban jembatan itu baru instansi terkait melakukan perbaikan, umumnya 40 persen pelajar yang ada di SMPN 2 menggunakan jembatan sebagai sarana transportasi sehari-hari bila kondisi jembatan seperti sekarang ini tidak ada perbaikan, korban jiwa dipastikan akan terus berjatuhan dijembatan itu. kita pinta instansi terkait secepatnya mengambil langkah perbaikan"tandasnya.
Sampai berita ini dikirim keredaksi, jasad Tri Astusi Warga Sei. Rakyat juga pelajar SMPN 2 Panai Hulu korban kondisi Jembatan Sei. Rakyat yang tak pernah mendapat perhatian pemerintah belum ditemukan.
,
Informasi dihimpun Harian Orbit dilokasi kejadian, korban merupakan salah seorang pelajar wanita SMP N 2 Panai Hulu warga desa Sei. Rakyat. saat kejadian korban diketahui bernama Tri Astuti yang duduk di kelas VIII itu melintas jembatan bersama temannya menuju sekolah.
Menurut warga yang mengaku melihat peristiwa naas itu, korban turun dari sepeda motor yang dikenderai temannya, keadaan jembatan saat peristiwa naas itu dipenuhi truk pengangkut sawit yang terperosok kedalam lobang yang ada di lantai badan jalan jembatan.
"korban mungkin menginjak lantai jembatan yang tidak berpaku dan badannya terperosok kedalam lobang langsung jatuh kedalam sungai yang ada dibawah jembatan, lobang tempat korban jatuh persis disamping truk pengangkut sawit yang juga terperosok lobang"ujar warga itu.
Dikatakannya, saat korban jatuh kedalam sungai barumun, salah seorang warga sempat melakukan pertolongan dengan memasuki sungai, namun korban tak sempat diraih warga itu, korban pelajar SMP N2 itu sudah tenggelam.
"korban sempat 3 kali timbul di dalam air sungai, hanya berjarak 5 meter dari warga yang akan menolong korban kembali tenggelam dan tak timbul lagi dan dipastikan korban sudah tewas sampai saat ini jasad korban belum ditemukan"ucap warga tersebut.
Menanggapi kondisi jembatan Sungai Rakyat yang sudah tidak layak digunakan sebagai sarana transportasi masyarakat dan banyak menelan korban jiiwa itu, Jhoni Tarigan ketua Komite SMPN 2 Panai Hulu menyangkan sikap instansi terkait yang tak peduli pada kondisi jembatan.
"apa harus seluruh pelajar SMP N 2 menjadi korban jembatan itu baru instansi terkait melakukan perbaikan, umumnya 40 persen pelajar yang ada di SMPN 2 menggunakan jembatan sebagai sarana transportasi sehari-hari bila kondisi jembatan seperti sekarang ini tidak ada perbaikan, korban jiwa dipastikan akan terus berjatuhan dijembatan itu. kita pinta instansi terkait secepatnya mengambil langkah perbaikan"tandasnya.
Sampai berita ini dikirim keredaksi, jasad Tri Astusi Warga Sei. Rakyat juga pelajar SMPN 2 Panai Hulu korban kondisi Jembatan Sei. Rakyat yang tak pernah mendapat perhatian pemerintah belum ditemukan.
,