Kebiasaan
tidur saat jam kerja kerap dilakukan pejabat publik dinegara ini,bukan
saja oleh pejabat tingkat atas, pejabat yang ada di bawah pun terlihat
ikut terjangkit tidur disaat jam kerja.
Seperti Kepala Unit Pelaksana Teknik (KUPT) Pendidikan Kecamatan
Panai Hilir Labuahanbatu Jamaluddin ketika ditemui bloger Selasa
(27/11) tertidur pulas diruang tamu kantor instansi tersebut. Oknum
Kadis itu terlihat begitu lelap tertidur, sampai-sampai kehadiran
wartawan tak dihiraukannya, lebih kurang 15 menit wartawan menunggu baru
Jamaluddin terbangun.
Ironisnya, amatan wartawan dikantor itu,para staf kantor itu dan
beberpa orang sepertinya kepala sekolah yang berurusan di kantor KUPT
hilir mudik melintasi sang KUPT yang terlelap tidur dikursi tamu
membiarkan bosnya tertidur pulas tanpa memperdulikan tamu yang datang.
Ketika oknum KUPT Jamaluddin jaga dari tidurmya, wartawan
mempertanyakan terkait lelapnya ia tidur diruang tamu kantor itu,
Jamaluddi mengatakan, ia tertidur akibat melebihi dosis meminum obat
batuk. "saya batuk, tenggorokan gatal, mungkin akibat obat yang terlalu
banyaksaya minum saya tertidur."ucapnya sambil menunjukkan botol obat
yang diminum yang ada didalam tas disampingnya.
Konfirmasi diacuhkan.
Menanggapi kelakuan oknum KUPT Pendidikan Panai Hilir itu,
Aminullah Harahap Aktifis Hiwaplab yang ikut bersama rombongan wartawan
menyambangi kantor KUPT Pendidikan Panai Hilir terkait tugas jurnalis
melakukan konfirmasi data penerima DAK tahun 2012 diwilayah kerja KUPT
tersebut, Aminullah menilai tertidur di tempat yang dilihat orang ramai
apalagi saat jam kerja sangat tabu bila dilakukan pejabat seperti KUPT.
"apapun alasannya, yang dilakukan KUPT itu sangat tidak wajar,
ruangannya tersendiri kan ada,masak tidur diruang tamu, orang lalu
lalang melihat seorang kepala kantor instansi pemerintah tertidur lelap
saat jam kerja, itu menunjukkan kwalitas kerja oknum KUPT itu rendah,
ini terbukti dengan kurang responnya KUPT itu menerima Konfirmasi
tertulis Himpunan, Dinas Pendidikan L.Batu sebaiknya meninjau ulang
jabatan yang disandangnya, supaya pendidikan didaerah pantai benar-benar
dikelolaorang yang berkwalitas."tandas Amin.
Sebelumnya, Himpunan Wartawan Panai Labuhanbatu (Hiwaplab) bersama
wartawan melayangkan surat Konfirmasi tertulis terkait informasi data
Sekolah Penerima DAK 2012 di wilayah kerja KUPT Panai Hilir, Jamaluddin
enggan membubuhkan tandatangan pada tanda terima surat. Bahkan oknum
kadis itu ketika menjelaskan jumlah sekolah penerima DAK berubah-ubah
dan ia mengatakan tidak mengetahuinya.
Keterangan Foto
KUPT Pendidikan Panai Hilir
Jamaluddin tidur dengan lelap diruang tamu kantor itu saat jam kerja
tanpa memperdulikan tamu yang datang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar