Rilis Pres.
Dana Desa yang bersumber dari APBN yang disalurkan ke desa melalui pemerintah Kabupaten/kota terlihat mulai dilaksanakan. Umumnya, Dana Desa itu digunakan untuk pembangunan fisik insprastruktur desa.
Seperti di Kabupaten Labuhanbatu, berbagai macam jenis pembangunan fisik infrastuktur dikerjakan desa menggunakan dana tersebut, mulai pembangunan jalan sampai kepada rehab Sekolah.
Namun, pada pelaksanaannya berkaitan dengan jumlah dana anggaran yang dialokasi untuk 1 titik pengerjaan mendapat sorotan dari elemen masyarak. Soalnya, dana yang dianggarkan terkesan membengkak sehingga pengunaan dana desa kurang susai dengan hasil yang dicapai.
Ketua Gerakan Rembuk Masyarakat Desa (GEREM-DESA) Labuhanbatu Ahmad Fadhly. S.Pd mengungkap hal itu kepada wartawan senin (2/11) . Dia mengatakan hal tersebut berdasarkan perbandingan pelaksanaan Dana Desa didaerah lain dengan pelaksanaan dan penganggaran dana desa yang ada di wilayah Pantai Labuhanbatu.
Menurutnya, salah satu desa di pulau jawa yang dilihatnya melalui media sosial yang mengaplowd pelaksanaan dana desa dengan kegiatan pengaspalan jalan Hotmix bervolume panjang 385 meter dan Lebar 3 meter hanya menghabiskan biaya Rp. 160 juta dan hasil terlihat bagus.
Sementara, dari hasi pengamatan yang dilakukan Lembaga yang di ikutinya berkaitan dengan pelaksanaan dana desa di labuhanbatu, kegiatan yang sama yaitu pembangunan infrastruktur jalan dengan volume yang hampir sama dan besaran biaya hanya berbeda Rp. 50 juta hanya bisa melaksanakan kegiatan pengeasan jalan.
"Dengan dana Rp. 160 juta jalan desa antar Rw sudah menggunakan aspal, sementara desa yang ada di labuhanbatu, seperti desa meranti Paham kecamatan Panai Hulu dengan dana Rp. 112.203.000 hanya melaksanakan kegiatan pengersan dengan panjang 425 meter dan lebar 3 meter, itupun pengerjaannya terkesan asal jadi."sebut Fadhly
Berdasarkan perbandingan pelaksanaan kegiatan dana desa itu, Fadhly menilai, selain masih kurangnya kesadaran oknum dan instansi terkait diderah itu berkaitan dengan maksud dan tujuan program Kementerian Desa, juga masyarakat desa itu sendiri kurang peduli terhadap pembangunan desa.
"Supaya maksud dan tujuan Kementrian desa bisa terwujud salah satunya menjadikan desa sebagai pondasi perekonomian negara adalah oknum dan instansi terkai bisa membuka diri mensosialisasikan kepada masyrakat desa beta pentingnya dan besarnya ikut bergotong royong membagun desa.."ujarnya.
Sebekumnya, salah seorang Sekretaris desa dan beberapa kepala desa yang ada ditemui wartawan, menyebutkan perencanaan pelaksanaan kegiatan dana desa selain melibatkan ekemen masyaraat juga melibatkan instansi Pemerintah Kabupagen Labuhanbatj dalam hal itu Dinas PMD/K.
"Kalau rancangan pelaksanaan kegiatan seperti, jumlah material yang digunakan dan gambar pekerjaan melalui konsultan yang disiapkan desa, baru kemudian berkas disampaikan kepada Kabupaten melalui PMD/K."ucap Mugi Sekretaris Desa Cinta Makmur sebekumnya. (Rel).
Keterangan Foto.
Papan kegiatan dana desa Curah Nongko Kabupaten Jember Kecamatan Tempurejo dan Papan Kegiatan dan pelaksanaan kegiatan pengerasan jalan desa Meranti Paham Kecamatan Panai Hulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar