Rabu, 11 April 2012

Diduga Tak Tahan di kritik, Manejer PTPN 4 Ajamu Bungkam Media

redaksional-rmo
Labuhanbatu
 
Terkait masalah limbah dan kepedulian lingkungan perusahaan negara PTPN 4 Ajamu kecamatan Panai Labuhanbatu yang dinilai elemen masyarakat daerah itu tidak memihak masyarakat sekitar perusahaan selalu menjadi fokus pemberitaan beberapa Surat Kabar terbitan medan.
     Salah satunya Harian Orbit, rutin setiap minggunya menyoroti keberadaan limbah PKS dan kepedulian masyarakat perusahaan plat merah tersebut. Diduga akibat pemberitaan yang dilansir terus menerus, Manejemen PTPN 4 Ajamu gerah dan membungkam surat Kabar ini.
     Pembungkaman media yang dilakukan Leonard Parlindungan (manejer PTPN 4 Ajamu-red) dengan cara memutus langganan Surat Kabar di unit perusahaan BUMN tersebut. Pemutusan langganan surat kabar itu di ketahui dari salah seorang staf Humas perusahaan negara itu saat melunasi rekening bulanan surat kabar.
     Menurut M. Syafi'i rabu (11/4) pihak perusahaan melalui Humas meminta terhitung bulan Mei langganan Harian Orbit di putus. Alasan manajemen tidak diketahuinya. "kalau ada pertanyaan dari wartawan Humas meminta wartawan langsung ketemu Humas kita hanya sebagai penyampai, dan Humas juga saya kira perintah dari Manjer"ucapnya.
     Beberapa edisi sebelumnya Harian Orbit menyoroti limbah PKS milik perusahaan negara itu yang meresahkan warga sekitar perusahaan, bahkan terus mengikuti sampai pemeriksaan limbah oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) yang sampai saat ini belum juga diketahui hasil labotorium sampel limbah PKPS tersebut.
     Bahkan, surat kabar ini juga menyoroti kepedulian perusahaan terhadap lingkungan perusahaan, yang termasuk dalam 17 butir kesepakatan antara perusahaan dan masyarakat dinilai tidak berjalan. Sementara Leonard Paarlindungan ikut menandatangani kesepakatan,  saat ia menjabat Maneger di PTPN 4 Meranti Paham.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar