Harapan
warga dusun III Desa Bagan Bilah Kecamatan Panai Tengah Labuhanbatu
merubah masa tanam yang sebelumnya 1 kali dalam setahun, menjadi 2 kali
setahun ahirnya kandas, pasalnya irigasi yang dibuat menggunakan uang
negara tidak berfungsi.
Hal itu diketahui, setelah warga melakukan uji coba penanaman padi
sebelum musim tanam yang selama ini dilakukan warga dusun tersebut.
puluhan hektar sawah yang di uji coba tak berhasil.
Menurut
warga, irigasi menggunaan pompa air yang disalurkan melalui tali air
kesawah warga dibuat 1 tahun yang lalu dikerjakan oleh gabungan kelompo
Tani (Gapotan) desa tersebut dengan menggunaan dana pemerintah, dan uji
coba penanaman padi setelah musim tanaman lalu (balik damen)
dilaksanakan warga petani pada tahun ini.
"irigasi yang dibuat Gapotan itu awalnya hanya parit biasa, baru
kemudian tahun lalu parit yang melalui sawah warga ditembok, tapi tali
air yang menggunakan mesin itu tidak berfungsi, uji coba tanam padi
sebelum turun sawah yang kami lakuan gagal, tidak semua sawah bisa
dialiri air."ujar warga kepada Harian Orbit beberapa waktu lalu.
PPL Tak Meninjau.
Dikatakan, selain sawah kering akibat tali air tidak berfungsi,
kegagalan panen juga diakibatkan hama. Bahkan warga menuding pihak
penyuluh lapangan juga salah satu penyebab gagalnya uji coba itu,
pasalnya sejak pelaksanaan tanam hingga padi gagal panen petugas
penyuluh lapangan (PPL)) tidak pernah datang meninjau petani.
"bagaimana mau berhasil tanah disawah kerasnya seperti halaman
rumah, yang kita kesalkan pihak PPL tidak pernah sama sekali turun
memberikan penyuluhan, sementara sebelumnya PPL mengetahui dilakuan uji
coba tersebut, sama dengan ketua Gapoktannya tidak mau mencari solusi
bagaimana mengatasi hama, kita nilai kurang bijaklah."kata warga yang
mengaku ikut uji coba penanaman padi menggunakan irigasi itu.
Selain tenaga waraga petani juga rugi ratusan ribu rupiah saat
melakukan penanaman padi menggunakan irigasi tersebut, bantuan yang
diterima petani melalui Gapoktan hanya bibit padi. Uji coba seperti itu
sebelumnya juga dilakukan warga dusun lainnya yang ada di desa Bagan
Bilah, hasilnya sama gagal panen. Sama halnya tali air menggunakan mesin
air juga tidak berfungsi.
Ketua Gapoktan Desa bagan Bilah diketahu bernama Suryadi, ketika
didatangi wartawan dikediamannya untuk klarifikasi terkait kegagalan uji
coba penanaman padi tersebut tidak berada ditempat, begitu juga petugas
penyuluh lapangan (PPL) desa itu sulit dihubungi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar